You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
tri djoko margianto
.
photo doc - Beritajakarta.id

16 Orang Diperiksa Soal Penyalagunaan KJP

Penyelidikan kasus penyalahgunaan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) terus berlanjut. Hingga saat ini, 16 orang yang terdiri dari pihak sekolah dan wali murid pemegang KJP telah dipanggil dan diperiksa Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Kita sudah panggil 16 orang. Kami mau tuntaskan dulu modusnya seperti apa. Kita hadirkan kepala sekolah dan orangtua terlebih dahulu


‎Kepala Unit Pengelola Tekhnis (UPT) Pusat Perencanaan Pengendalian Pendataan Pendidikan Personal dan Operasional (P60) Dinas Pendidikan DKI, Nahdiana, mengatakan, pemanggilan 16 orang tersebut untuk mengetahui modus penyalahgunaan dana KJP.

"Kita sudah panggil 16 orang. Kami mau tuntaskan dulu modusnya seperti apa. Kita hadirkan kepala sekolah dan orangtua terlebih dahulu," katanya, Kamis (6/8).

ATM KJP yang Disalahgunakan Diblokir

Ia menjelaskan, dalam kasus ini, peran dari pihak sekolah sangat penting dalam menentukan siswa pemegang KJP yang berekonomi tak mampu. Mengingat, pihak sekolah berperan memasukan data entri sampai penandatanganan berkas persetujuan pemberian KJP‎ kepada siswa.

"Entry data KJP melalui kepala sekolah. Mereka penanggung jawab. Yang menandatangi semua juga kepala sekolah. Kami juga tanya ke orangtua murid, mereka pernah dikasih tahu pihak sekolah tidak mengenai penggunaan KJP," tuturnya.

Menurut Nahdiana, setelah memanggil orangtua dan kepala sekolah, pemanggilan selanjutnya akan dilakukan kepada para siswa yang terindikasi menyalahgunakan dana KJP. Para penerima KJP tersebut nantinya dimintai keterangan perihal penyimpangan dana bantuan pendidikan ini.

"Jadi memang perlu waktu. Artinya, sehari target kita panggil 10 orang. Kalau sudah, kita mau dengan siswanya," ucapnya.

Nahdiana juga membenarkan adanya laporan dana KJP yang disalahgunakan untuk membeli bensin dan emas‎. Dari penyelidikan sementara ini, para orangtua siswa pemegang KJP pada umumnya mengaku bersalah karena telah menggunakan dana di luar pendidikan.

"Iya, benar itu. Memang ada juga yang membeli emas lalu dijual lagi. Tapi katanya uangnya untuk beli seragam," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Plt Wali Kota Jaktim Tinjau Posko Antitawuran di Batu Ampar

    access_time16-04-2025 remove_red_eye4261 personNurito
  2. DPRD Dukung Jakarta Jadi Kota Perfilman

    access_time14-04-2025 remove_red_eye1819 personFakhrizal Fakhri
  3. Langkah Pemprov Gunakan Truk Sampah Listrik Diapresiasi

    access_time14-04-2025 remove_red_eye1602 personFakhrizal Fakhri
  4. Kebakaran di Bawah Kolong Tol Wiyoto Wiyono Berhasil Dipadamkan

    access_time16-04-2025 remove_red_eye1594 personAnita Karyati
  5. Pemprov DKI Pastikan Rekrutmen 1.652 Petugas PPSU Transparan dan Bebas KKN

    access_time15-04-2025 remove_red_eye1566 personAldi Geri Lumban Tobing

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik